Pondok Pesantren
Daarul Qur’an Wal Hadits Al-Idrisy yang lebih di kenal dengan Pondok Pesantren Da’wah
didirikan pada tanggal 17 juli 2007 oleh
Bapak H. Muhammad Idris, Pondok Pesantren ini berlokasi di salah satu
perdusunan Paok Dandak, Desa Durian, Kec. Janapria, kab. Lombok Tengah. Awalnya
Pesantren ini dibawah naungan Pondok Pesantren Al-Amin, karena semua Program
dan kenerjannya memakai program Pesantren Al-Amin. Sampai-sampai Alumni Santri
Pesantren Al-Amin, di tugaskan untuk
mengapdi minimal 2 tahun. Dan pada tanggal 2 Juli 2009. Pondok Pesantren
Al-Idrisy mulai berdiri sendiri sejak pulangnya Anak dari pendiri Pondok
Pesantren yang belajar ilmu Agama Selama 7 tahun di Mekkah Warahmah. Dan pada saat itu Pinpinan
Pesantren Berpindah kepada anak lelaki
tertuannya, TGH. Muhammad Basri, S.Pd.
Pada tahun 2008
Ruang belajar yang di bagun dari sumbangan Komonitas Al-Baity berupa Uang tunai
dan bahan-bahan bagunan lainnya ditambah dengan tabungan pribadi pendiri H.
Muhammad idris.Bagunan ini diresmikan lansung oleh kepala Departemen Agama di
saksikan lansung oleh ketua Al-baity beserta janjarannya dan Masyarakt
setempat. Para santri, baik santri putra maupun santri putri di latih
kemandiriannya ikut seta membantu pembangun pondok pesantren tempat tinggal
mereka
- Para Alumni banyak bertebaran diseluruh indonisia, Khusunya, daerah Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Selatan, Lombok Utara, lombok Timur, Sumbawa, Bima , Dompo, Bali, Selawesi Selatn, dan NTT. Di antaranya ada juga yang melanjutkan Studi ke Jakarta, Mesir dll.
- Sistem
- Di Pesantren ini, para santri menepati kamar-kamar kecil yang ditata rapi dan sederhana sebagai tempat tinggal dan menuntut Ilmu Agama.
- Kekhasan Pondok Pesantren ini, adalah para santri mendiami semacam kamar-kamar kecil berukuran 6 Meter kali 4 Meter yang terlihat berjejer indah dan rapi.keberadaan kamar-kamar ini adalah salah satu dari sekian banyak khas Pesantren ini.
- Dengan Sisitem Sederhana dan tratur, kesatuan komonitas berjalan dengan disistem Da’wah yang membentuk sistem sosial tersendiri dan sistem kepemimpinan santri.
- Kamar-kamar tempat tinggal santri terbagi menjadi beberapa kelopok yang di namai banjar/kelompok, setiap kelompok/banjar di pimpin oleh seorang ketua dengan staf-stafnya yang di lengkapi dengan program tahunan,baik bersifat program penunjang aktifitas keorganisasian, penunjang pendidikan formal seperti diskusi/musyawarah, kereasi tulis menulis, bahkan tentang tahfizhnya.dengan tujuan pengembangan kepribadian, krakter dan kemampuan bermasyarakat.
tingkatan sebagai berikut :
- Tingkat Tahfizh Al-Qur’an (minimal 3tahun )
- Tingkat Diniyah (minimal 3tahun )
- Tingkat Tsanawiyah (minimal 3tahun )
- Tingkat Aliyah (minimal 3tahun )
Post a Comment